Praktek-Praktek Ibadah dalam Islam

Ritual Islam - Setelah pada postingan terdahulu telah disinggung mengenai pengertian Islam ditinjau dari segi kesejarahan. Maka Dunia Sejarah pada kesempatan kali ini akan sedikit mengulas mengenai praktek-praktek ibadah pokok apa saja yang terdapat dalam Islam. Telah sedikit dibahas pada postingan terdahulu bahwa ajaran yang terpenting dalam Islam adalah ajaran tauhid. Ajaran ini yang menjadi dasar dari segala dasar yaitu pengakuan tentang adanya Tuhan yang Maha Esa. Ajaran yang di bawa Nabi Muhammad wajib di percaya oleh umat Islam. Hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan pencipta, akhir hidup manusia di surga ataupun neraka, semuanya merupakan ajaran dari Islam.

Baca juga: Pengertian Islam dalam Konteks Kesejarahan

Di dalam Islam juga tersimpul nilai ibadat seperti halnya shalat, puasa, zakat, dan haji serta mengenal moral dan akhlak, yang kesemua itu merupakan aspek penting dalam Islam.

Praktek-Praktek Ibadah dalam Islam

Praktek-Praktek Ibadah dalam Islam
Islam telah memasukan kewajiban-kewajiban praktis tertentu ke dalam ajaran-ajarannya. Diantaranya yaitu:
  • Shalat
Nilai shalat dianggap sebagai alat peningkatan moral dan penyucian batin, seperti yang telah dinyatakan dalam Al-Qur’an.
Bacalah apa yang telah diturunkan kepadamu dari al-kitab, dan dirikanlah shalat, karena itu mencegah perbuatan-perbuatan keji dan munkar"
Waktu-waktu shalat telah ditetapkan, dan terdapat lima shalat yang dianggap wajib. Yaitu Shubuh, Dzuhur, Ashar, Magrib, dan Isya.
  • Puasa
Puasa di dalam Islam mempunyai tujuan yang sah untuk menahan nafsu-nafsu dengan pantangan untuk waktu yang terbatas dan tertentu dari segala yang memuaskan indera-indera, dan mengarahkan luapan nafsu hewani ke dalam saluran sehat. Puasa ditetapkan bagi mereka yang mampu dan kuat. Bagi orang-orang yang lemah, sakit, yang sedang berpergian, siswa atau mahasiswa yang sibuk menuntut ilmu, tentara yang sedang berjuang, dan kaum wanita yang sedang haid, puasa tidak diizinkan. Namun dalam puasa bulan ramadhan, apabila terdapat puasa-puasa yang tidak terlaksana akibat masalah tersebut diatas wajib digantikan di hari yang lain sebanyak yang ditinggalkannya, dan bagi mereka yang merasa sukar melaksanakannya, dapat membayar fidyah.
  • Zakat
Menurut hukum Islam, setiap orang harus mengeluarkan sebagian dari hartanya untuk membantu tetangga-tetangganya yang miskin. Bagian ini biasanya 2 ½ persen dari nilai seluruh barang. Akan tetapi, zakat itu harus dikeluarkan hanya apabila kekayaan tersebut mencapai nilai tertentu dan telah dan telah dimiliki seseorang selama satu tahun.
  • Ibadah Haji
Kata haji secara harfiah berarti “keinginan seseorang untuk mengunjungi suatu tempat suci”. Oleh Karen itu, kunjungan dari berbagai penjuru dunia ke Ka’bah di Mekkah dikenal dengan sebutan haji. Haji wajib dilakukan bagi orang-orang yang sanggup melakukan perjalanan kesana.

Kebudayaan Islam menganggap bahwa seni, sebagai nilai tempat bergantungnya seluruh validitas Islam. Karena nilai seni keindahan Al-Qur’an, merupakan Hujjah untuk kebenaran dari Illahi. (Ismail Buah Faruqi, 1984: 69)

Dalam konteks pemikiran dan kebudayaan, seni Islam telah diakui sebagai bagian dari aktifitas religius (Hamdy Salad, 2000: 72). Contoh saja, bacaan Shalawat Nabi, yang dilantunkan dengan berbagai macam lagu, dimana hal tersebut sudah menjadi kebudayaan religius dalam masyarakat. Oleh karena itu seni dianggap sebagai salah satu pokok dari kebudayaan, yang merupakan salah satu aspek dari agama Islam.

Demikianlah uraian ringkas mengenai Praktek-praktek Ibadah dalam Islam. Semoga bisa menambah wawasan dan khazanah Islam kita.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Praktek-Praktek Ibadah dalam Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel