Masa Perkembangan Islam di Dunia (Bagian 2)

Perkembangan Islam - Setelah pada postingan sebelumnya Dunia Sejarah telah mengulas masa perkembangan Islam (Bag. 1). Dimana pada Bagian 1 perkembangan Islam dipegang oleh Dinasti Umayah maka setelah Dinasti Umayah mengalami kehancuran, bergantilah tampuk pemerintahan ke Dinasti Abasiah. Bahwa awal kekuasaan Dinasti Bani Abbas ditandai dengan pembangkangan yang dilakukan oleh Dinasti Umayah di Andalusia (Spanyol). Dari segi durasi, kekuasaan Dinasti Bani Abbas termasuk lama, yaitu sekitar lima abad.


Peradaban Dinasti Abasiah (750-1258 M)

Abu al-Abbas al-Safah (750-754 M) adalah pendiri dinasti Bani Abbas. Pada masa Abu Ja’far al-Manshur (754-775 M) ibu kota dipindakhkan dari Damaskus ke Hasyimiyah, kemudian dipindahkan lagi ke Bagdad. Pada zaman Harun al-Rasyid (786-809) bagdad menjadi pusat persentuhan budaya dan ilmu pengetahuan. Ia banyak memanfaatkan kekayaan Negara untuk keperluan sosial: mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan kedokteran dan lembaga pendidikan farmasi. Pada zaman Harun al-Rasyid, umat Islam sudah memiliki 800 dokter. Ia juga mendirikan perpustakaan, tempat penerjemahan, dan penelitian.
Masa Perkembangan Islam di Dunia (Bagian 2)
Pada masa kekhalifahan al-Mutawakkil pada tahun 874 M. telah terdapat ulama seperti Ahmad Ibn Hanbal yang melahirkan karya al-musnad dalam bidang hadis yang masih dapat dibaca hingga saat ini. Studi hadits di zaman ini merupaka studi lanjutan dari zaman Umayah. Ahmad Ibn Hanbal memiliki beberapa murid yang mempelajari dan menekuni hadis; di antara mereka ialah Imam Bukhari yang telah mengumpulkan hadis dari berbagai daerah selama 16 tahun. Karya terbesarnya yang dikenal dengan Shahih al-Bukhari. Ulama bidang hadis yang sejaman dan saling berkomunikasi dengan Imam Bukhari adalah Imam Muslim yang berhasil menyusun hadis dengan judul Shahih Muslim.

Pada masa ini juga telah lahir ilmuan-ilmuan besar yang juga melahirkan karya-karya besar. Diantara mereka adalah:
  • Zakaria al-Razi (865-925)
Terkenal dengan Razhes (bahasa Latin). Beliau adalah ahli kedokteran klinis, dan penerus Ibn Hayyan dalam pengembangan ilmu kimia. Ia melakukan penelitian empiris dengan menggunakan peralatan yang lebih caggih dibanding dengan kegiatan ilmiah sebelumnya. Bukunya merupakan buku manual laboratorium kimia yang pertama.
  • Al-Farabi (870-950)
Dikenal di Barat dengan nama Alpharabius adalah filosof yang juga ahli dalam bidang logika, matematika, dan pengobatan. Dalam bidang fisika, al-Farabi menulis kitab al-Musiqa; kitab-kitab yang ditulisnya begitu banyak dan sebagian masih dapat dibaca hingga sekarang ini.
  • Al-Biruni (973-1048)
Ia dijuluki sebagai Ahli Antropologi pertama (Bapak Antropologi) (Akbar S. Ahmed, 1992: 108-109). Argumentasinya adalah karena al-Biruni merupakan observer patrisipan yang luas tentang masyarakat “asing” dan berupaya mempelajari naskah primer dan pembahasannya. Disamping itu ia juga ahli matematika, astrinomi, dan sejarah. Ia menulis buku Kitab al-Hindi atau Tahqiq al-Hindi (Investigasi atas India) yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Jerman oleh E. Sachau pada tahun 1887.

Kemunduran Dinasti Abbasiyah

Kemunduran Bani Abbas ditandai dengan adanya pertikaian internal. Sebelum meninggal Harun al-Rasyid telah menyiapkan dua anaknya yang diangkat menjadi putra mahkota untuk menjadi khalifah: al-Amin dan al-Ma’mun. al-Amin diberi hadiah berupa wilayah bagian barat; sedangkan al-Ma’mun diberi hadiah berupa wilayah bagian timur. Setelah Harun al-Rasyid wafat (809 M), al-Amin putra tertua tidak bersedia membagi wilayahnya dengan al-Ma’mun, hingga terjadi pertempuran dua bersaudara yang akhirnya dimenangkan oleh al-Ma’mun. setelah itu al-Ma’mun berusaha menyatukan kembali wilayah Dinasti Bani Abbas. Untuk keperluan itu ia dikukung oleh Tahir panglima militer. Sebagai imbalan terhadap Tahir di samping berkedudukan sebagai panglima tertinggi tentara Bani Abbas diangkat oleh al-Ma’mun juga sebagai gubernur Khurasan (820-822) dengan janji bahwa jabatan itu dapat diwariskan oleh anak-anaknya. Akhirnya, ketergantungan khalifah pada Tahir sangat tinggi yang membuat khalifah tidak dapat mengendalikan tentara secara langsung.

Hingga kemudian Tahir mendirikan dinasti kecil, yang kemudian diikuti oleh berbagai kalangan yang membentuk dinasti-dinasti yang lain seperti dinasti Safari, Smani, Gaznawi, Buwahi, Saljuk, Idrisi, Aghlabi, Thulun, Hamdani, Ikhsyid, murabithun, muwahidun, Fatimiah, Ayubiyah, dan Mamalik.

Akhir dari dinasti Bani Abbas yang berkuasa sekitar lima Abad di sibukan oleh konflik internal (mereka yang dikendalikan oleh dinasti-dinasti bawahannya) dan menghadapi perang salib dalam beberapa gelombang. Karena perhatian terhadap perang salib yang begitu besar, kedatangan pasukan Mongol ke Bagdad tidak terantisipasi.

Mangu membentuk dua pasukan untuk memperluas wilayah: Kubai dan Hulagu. Kubai menaklukan Cina; sedangkan Hulagu menaklukan kerajaan-kerajaan Islam. Hulagu menyerang Islam karena dua faktor:
  • Pertama, benci kepada Islam karena informasi dari isterinya yang beragama Kristen; dan
  • Kedua, ia sudah berjanji kepada raja Armenia aka menyerahkan Jerussalem kepada tentara salib apabila berhasil menaklukan Islam ketika raja itu berkunjung ke Mongol.

Pada tahun 1256 H, Hulagu berhadapan dengan pasukan Hasyasyin yang sulit dikalahkan. Ia meminta bantuan kepada khalifah Abasiyah di Baghdad. Akan tetapi, khalifah Baghdad menolak. Tanpa bantuan khalifah Bagdad, Hasyasyin pun akhirnya dapat dikalahkan.

Setelah berhasil mengalahkan Hasyasyin, Hulagu meminta agar khalifah menyerah, permintaan itu ditolak. Akhirnya Hulagu menyerang Bagdad (1258 M) hingga Bani Abbas di Bagdad berakhir; dan Hulagu kemudian mendirikan dinasti Ilkhan.

Demikianlah ulasan mengenai masa perkembangan Islam di Dunia (Bagian 2). Semoga dapat menambah wawasan dan khazanah keislaman kita dan mudah-mudahan menjadi informasi yang sangat bermanfaat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Masa Perkembangan Islam di Dunia (Bagian 2)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel